Gareth Southgate, telah menegaskan komitmennya untuk memimpin Timnas Inggris hingga Piala Euro 2024, meskipun menghadapi tantangan berat pasca-Piala Dunia 2022. Dalam artikel ini, kita akan menggali lebih dalam mengenai alasan-alasan Southgate menolak mundur dan visinya untuk masa depan sepak bola Inggris.
Gareth Southgate telah menolak desakan untuk mundur sebagai pelatih Timnas Inggris setelah timnya tersingkir di babak perempatfinal Piala Dunia 2022 oleh Prancis. Pelatih berusia 52 tahun ini, yang kontraknya berakhir pada 2024, mengungkapkan bahwa ambisinya belum padam dan ia ingin mempersembahkan trofi Piala Eropa kepada The Three Lions. Mark Bullingham, Kepala Eksekutif Asosiasi Sepakbola Inggris (FA), telah mengonfirmasi bahwa Southgate akan tetap memegang kendali hingga kontraknya berakhir.
Baca juga: Ambisi Besar Fernando Santos Bersama Timnas Polandia
Tanggapan Southgate Terhadap Kritik dan Kegagalan
Meskipun mengalami kegagalan di Piala Dunia 2022, Southgate telah memilih untuk melihat ke depan dengan tujuan yang lebih besar. Selama kepemimpinannya, Inggris berhasil mencapai final Piala Eropa 2020, meskipun kalah dari Italia melalui adu penalti. Southgate mengakui bahwa belum berhasil mempersembahkan trofi selama masa jabatannya, tetapi ia bertekad untuk meraih sukses di masa depan.
Dukungan Keluarga sebagai Motivasi
Southgate menyatakan bahwa keluarganya memainkan peran besar dalam keputusannya untuk tidak mundur. Setelah kegagalan di Piala Dunia, keluarganya mendukungnya untuk mencoba sekali lagi dan menargetkan kesuksesan di Piala Eropa 2024. Ia merasa bahwa keluarganya telah memberinya motivasi tambahan untuk melanjutkan dan membawa tim nasional Inggris ke puncak keberhasilan.