Xavi Hernandez, pelatih kepala Barcelona sejak November 2021, telah mengakhiri masa jabatannya dengan rasa kecewa yang mendalam terhadap klub yang pernah ia bela sebagai pemain. Perpisahannya dengan Barcelona tidak berlangsung manis, seperti yang ia ungkapkan. Xavi merasa tidak dihargai oleh klub setelah dipecat menjelang akhir musim 2023-2024. Kemenangan 2-1 atas Sevilla di Ramon Sanchez Pizjuan menjadi pertandingan terakhirnya. Dalam pertandingan tersebut, Barcelona finis di posisi kedua Liga Spanyol musim itu.
Xavi merasa bahwa kontribusinya tidak dihargai meskipun telah membawa perubahan signifikan sejak ia mengambil alih tim. Di bawah asuhannya, Barcelona tidak hanya memulihkan diri dari kinerja yang buruk tetapi juga berhasil meraih dua gelar juara dalam musim penuh pertamanya, yakni LaLiga dan Supercopa Spanyol.
Baca juga: Tanggapan Pep Guardiola Usai Man City Gagal Juara Piala FA
Kritik Xavi Terhadap Manajemen Barcelona
Pemecatan Xavi Hernandez dari posisi pelatih kepala Barcelona terjadi hanya dua hari sebelum pertandingan terakhirnya. Pernyataan Xavi setelah pertandingan tersebut cukup menohok. Ia merasa bahwa keputusan manajemen Barcelona tidak mempertimbangkan pencapaian penuh yang telah ia berikan. Xavi berpendapat bahwa keputusan pemecatannya berdasarkan pada hasil musim ini saja, tanpa mengakui usahanya memperbaiki kondisi tim yang awalnya terpuruk.
“Pekerjaan yang kami lakukan tidak cukup dihargai mengingat situasi buruk yang kami alami,” ungkap Xavi. Ia menyoroti perbaikan signifikan dari posisi kesembilan ke kedua di liga yang dicapai timnya. Rasa kecewa Xavi berasal dari ekspektasi tinggi dan tekanan untuk selalu berprestasi di puncak, yang kadang tidak memperhitungkan tantangan yang dihadapi.
Refleksi dan Masa Depan Xavi
Meskipun kecewa, Xavi Hernandez menunjukkan profesionalisme dan kedewasaan dalam menghadapi situasi sulit ini. Ia mengakui kegagalannya dalam memenuhi target musim ini dan menyadari bahwa kegagalan tersebut memiliki konsekuensi. “Tahun ini belum berada pada level yang disyaratkan, namun hal itu terjadi pada beberapa pertandingan penting,” kata Xavi, mengakui beberapa kegagalan kritis yang mungkin telah mempengaruhi keputusan klub.
Meskipun demikian, Xavi tetap menghargai waktu yang ia habiskan di Barcelona, menyatakan kebanggaannya atas apa yang telah dicapai bersama timnya. Kini, Xavi harus melangkah lebih jauh dan menentukan arah karier kepelatihannya di masa depan. Pengalaman yang ia peroleh di Barcelona menjadi fondasi kuat untuk proyek mendatang.